Diksusi soal pemblokiran Telegram web sementara kita sudahi dulu ya rekan-rekan. Mas Pavel Durov minggu pagi kemarin sudah resmi membalas ‘surat cinta’ kami…
Kesabaran kami menunggu balasan 6 ‘surat cinta” kami selama lebih dari 15 purnama (377 hari) membuahkan hasil indah. Dengan rendah hati mas Durov atas nama tim menyampaikan permohonan maaf. Hati kami yang semula kecewa kembali berbunga. Ada kesempatan untuk menjalin silaturahmi yang belum pernah terhubung.
Banyak yang menyebutkan ini suatu kemenangan, kami lebih suka menyebutnya sebuah harapan. Karena kami memang tidak pernah menganggap ini peperangan, meski strategi dan risiko kami pertaruhkan.
Bukan pujian yang kami harapkan, meski banyak cacian yang kami rasakan. Yang kami butuhkan saat ini, berikan kami kesempatan melanjutkan apa yang sedang kami kerjakan!
+++
Tim kami bukan bagian dari kubu-kubuan, tidak juga peduli soal rezim-reziman, apalagi ribut soal bani-banian, kami hanya berupaya menjalankan kewajiban undang-undang. Tujuan jangka panjang kami hanya ingin negara ini berdaulat di dunia siber (cyber souvereignity). Sebesar apapun risikonya, siapapun pemimpinnya, apapun sistem pemerintahannya, — mau demokrasi atau bahkan khilafah—, negara ini harus menegaskan posisinya sendiri di dunia siber!
+++
Yang masih tertarik menggoreng isu pemblokiran ini ke jalur politik, kalau boleh saran sih bisa memilih isu lain. Masih banyak isu soal kinerja pemerintah yang bisa terus dikritisi. Perpu Ormas, kenaikan tarif listrik, hutang negara, freeport, atau isu tentang pansus KPK sepertinya jauh lebih menarik dan berdurasi panjang. Silahkan digoreng dengan tambahan bumbu yang tak kalah sedap. Saya akan menikmati kelezatannya. :)
+++
Untuk sahabat-sahabat yang tidak setuju adanya kewenangan pemblokiran oleh pemerintah, saya sarankan bersatulah! Jika kalian masih menganggap hukum sebagai panglima di negara ini, maka ajukanlah Constitutional Review ke Mahkamah Konstistusi (MK) tentang kewenangan pemerintah untuk memutus akses informasi/dokumen elektronik yang melanggar hukum.
Jika kalian menang, maka kami siap untuk melepaskan ‘tahanan konten negatif’ yang ada di penjara server-server kami. Kami siap bebaskan 750 ribu lebih situs pornografi dewasa dan pornografi anak, ribuan situs judi online hasil patroli kami berbulan-bulan, ribuan situs obat dan kosmetik palsu dan illegal, puluhan ribu situs penipuan dan investasi illegal, ratusan situs penjualan narkotika dan obat terlarang, dan semua konten-konten negatif lainnya.
Rayakanlah kemenangan itu, nikmati kebebasan versi barat yang sangat diidamkan. Jangan lupa ajak keluarga dan kolega Anda menikmati kemenangan itu. :)
+++
Jika kewenangan pemerintah memblokir konten negatif dihapuskan, saya mungkin orang pertama yang akan sangat diuntungkan. Saya bisa segera bubarkan tim saya dan kembali bekerja selayaknya pegawai negeri pada umumnya. Jam kerja saya dan tim saya kembali normal, kami tidak harus lagi selalu siaga 24 jam 7 hari kerja memantau ruang siber yang bising dan penuh anonim itu. Keluarga kamipun tidak perlu lagi merasa risau dengan banyaknya ancaman. Tidur kami akan kembali nyenyak!
+++
Tak lupa pesan sponsor, jika Anda membutuhkan bantuan terkait apa yang kami kerjakan, tidak perlu sungkan untuk datang atau menghubungi kami. Kami tidak akan menanyakan Anda memilih siapa di Pilpres sebelumnya, kami juga tidak akan tanyakan apa agama dan suku Anda, siapa ulama junjungan Anda, kami hanya akan bertanya “apa yang bisa kami bantu untuk Anda?”
+++
Terimakasih dukungan banyak sahabat dan warga internet atas kerja tim kami.
Salam hangat kami pelayan masyarakat dari dapur pemblokiran konten negatif! :)
TEGUH ARIFIYADI, pegawai negeri sipil
Comments
Post a Comment