Balutan
irama gagang sapu.
Desir
memburu keringat membisu.
Sentuhan
terik menoleh kelambu.
Tersirat
senyum senyum bocah itu.
Siang
menantang, langkahmu menghadang.
Malam
bisu, mata menerjang memandang.
Demi
asa harapan kenyang.
Ingin
waktu pulang tersirat senyum riang.
Langit
nanar menangis melihatnya.
Nyawa
tak berharga petir menyapa.
Keluh
lisan tersampul harapannya.
Waktu nanti anaknya memakai
topi toga meski mata tak menatapnya.
Comments
Post a Comment