(Keterangan gambar hanyalah ilustrasi tarian Suku Tidung di Tarakan, Kalimantan Utara)
BUDAYAWAN KALIMANTAN: TARI TUNGAL LINGKUDA ADALAH TARI PENYAMBUTAN TAMU
TARAKAN (17/08). Suku Tidung di Kalimantan, Indonesia, memiliki banyak khazanah seni tari. Yang sangat terkenal adalah tari japin. Tapi, ada tari yang belum banyak dikenal masyarakat saat ini, yakni Tari Tunggal Lingkuda.
Menurut Budayawan Kalimantan, Datu Norbech, Tari
Tungal Lingkuda adalah tari untuk penyambutan tamu yang dihormati. "Kata tungal
Lingkuda sendiri berarti keberangkatan pemimpin/raja. Tari iluk tengkayu
berasal dari salah satu kesenian teater tradisional ulun pagun yaitu kesenian
delmuluk. Kata iluk tengkayu berarti tarian daerah pesisir/laut," jelas Datu Norbech, yang juga pemilik Sanggar Seni Budaya di Kota Tarakan, Kalimantan Utara.
Penjelasan tersebut menepis anggapan bahwa Tari Tunggal Lingkuda merupakan tarian milik negeri jiran Malaysia. Datu Norbech menyatakan, Bebalon merupakan salah satu kesenian rakyat ulun pagun berupa nyanyi bersama dan bergantian
antara kelompok laki-laki dan kelompok perempuan dengan sikap duduk yang khas
yaitu duduk dengan meluruskan kaki ke depan, kaki kanan di tumpangkan pada kaki
kiri kelompok laki-laki duduk berjajar memanjang kesamping berhadapan dengan
kelompok perempuan. Kemudian menyanyi sambil bertepuk tangan.
"Kata bebalon
sendiri adalah kata jadian yang berasal dari kata BABAL yang berarti menepukkan
tangan (kalau bertepuk tangan disebut betapap). keberadaan kesenian bebalon
konon adalah karena tragedi masa lampau yang terjadi di menjelutung dengan
tokoh yang bernama BENAYUK. Kata bebilin berarti pesan. Ada orang yang kurang
paham tentang kesenian bebalon menyebutkannya BEBILIN. Karena kata bebilin
adalah kata pertama di baris pertama bait pertama acara nyanyi bebalon yakni Bebilin yadu yaki dan seterusnya," tambah Datu Norbech dalam diskusi di grup whatsapp.(ambau.id)
Comments
Post a Comment