SAJAK-SAJAK MUHAMMAD THOBRONI, TARAKAN



SAJAK-SAJAK MUHAMMAD THOBRONI

 

EMPAT TUNTUTAN


Bau surga menyengat tiba
Dari langit ibu kota terdengar suara:
Empat tuntutan kita segera saja.
Adili penista agama
Mengapa ia masih berkeliaran?
Sedangkan ada penista bergegas dipenjara.

mengapa ia masih tetap jumawa
duduk di kursi penuh wibawa
sebab di tangan ada kuasa
dan belum dicopot pula

apakah tidak takut melecehkan masyarakat dan
hilang rasa keadilan yang tak bisa dibiarkan.

bau surga di langit ibu kota
para pimpinan menuntut empat
kata. Laksanakan aturan dengan
mencopotnya. Langit ibu kota
bau surga.



DEMI SURGA


Kami siap aksi jalan
Kaki. Bahkan setiap Jum’at dari
Pagi hingga pagi
Kembali.

Kami siap berlanjut-lanjut. Berjilid-jilid. Demi
Surga yang kami nanti. Dan terutama
Sang penista harus dipenjara.

Berapa orangkah yang
Bakal berjalan kaki
Bersama kami? Tidak pasti. Sebab
Ini terkait nurani. Juga aksi
Yang lalu-lalu itu. Jadi, jangan
Bertanya kepada kami.
Sebab kami ini hanya
Mengikuti.

Biarkan kami beraksi berjalan
Kaki. Melewati Jalan Merdeka Timur, Kedubes
Amerika Serikat, Jalan Merdeka
Selatan, depan Balai
Kota, Patung
Kuda,
Jalan Merdeka Barat, hingga
ke Istana Negara.



EPOS (1)



Apakah engkau ingin menjadi
Arjuna ragu. Ia mesti memihak
kepentingan banyak,
atau nafsu saudara sendiri: Adipati Karna
mengekor Kurawa.

Mahabarata,
perang saudara mesti berkecamuk. Berkobar
angkara.   
 Arjuna gagah dengan busur
Panahnya.
Batara Kresna sais kereta
perang menghias
jalanan
dan persimpangan: keadilan
harus tegak
tanpa pandang bulu.




EPOS (2)


Hari ini, ribuan orang
membawa tuntutan serupa. berkerumun
di sekitar patung Arjuna. Dengan
berpakaian serba putih, mereka
demonstrasi kesekian kali.  menuntut
penjarakan ia
lantaran dianggap menista agama.

Comments