PUISI MEISYA, SUMENEP
SEKALI SAJA
Sekali saja, mari membaca pikiran
Tentang ejaan yang belum tuntas
Barangkali, lengang malam mampu berkonotasi dengan waktu
Lalu, wajah-wajah baru tumbuh di kepalamu
Sebelum cangkang bulan membentuk lingkaran
Lebih dulu kita pangkas kedunguan
Otakku yang tak sanggup menghitung satu miliyar
Dan batinmu telah terasuki ideologi kebencian
Sekali saja, mari lihat peta dunia
Pulau-pulau saling bertautan
Sungai-sungai mengalirkan kepedihan
Itulah kita, mata yang terpejam paksa
Sedang pertiwi begitu asri merayu matahari dengan doa suci
Madura, 07032019
Meisya Zahida, Lahir di Sumenep, 29 Desember. Tinggal di Sumenep. Alumnus Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan - Universitas Tritunggal Surabaya (Unitas).
Beberapa karyanya bisa dinikmati di beberapa Media, (Koran Madura). Media On Line, (Pustaka Madura, Berkas Puisi, Arsip Puisi Penyair Madura, Nyimpang.Com, Kompasiana). Beberapa buku, Antologi puisi bersama, seperti, Akar Rumput (Kampoeng Jerami 2016), Get Married (RosieBook 2016), Keteduhan Jiwa (2015), Sajak Embara (Rose Book 2016), Mata Cinta (Rose Book 2016), Akuarium Melankolia (Ruas 2015) dan puisi tunggalnya, Arah dan Angin Cinta (2015) Jendela Tanpa Kaca (2018).
Bergiat di beberapa Grup sastra, antara lain, Saung Sastra Bogor, Shinggil Sampang, Community Pena Terbang (Competer) dll. Kursus Puisi di Asqalan Path Poem.
Bisa disapa di akun Facebook Meisya Zahida atau IG dan Email meisyazahida123@gmail com.
Comments
Post a Comment