Mengantar tuju, lintas tefekur
Pepohonan terpaku-memaku
Dengan sisa air mata basah
Di kelopak daun hijaunya
Mengentaskan munajat Ilahi
Pada malam sunyi-tenang sebelumnya
Saat seruan laju kapal mengempas
Ombak berlari syahdu
Ditemani pancaran hati kian menua
Di sinilah, tabuhan rebana
Berencak buana dengan sepenuh jiwa
Walau gerak nadi tersendat dalam pilu
Menyambut pagi kian rekah di ujung harapan
Ingin diraih setiap saat
Pontianak, 7 November 2018
Comments
Post a Comment