KABAR YANG KUTITIP PADA PERAHU: PUISI ISBEDY STIAWAN ZS, LAMPUNG




<>

maafkan, kabar yang kutitip pada perahu itu
tak pernah sampai karena aku lupa
membubuhi namamu
di halaman sampul. mungkin kau menunggu
amat lama dengan cemas dan rindu. aku pun
menanti jawabanmu sepenuh harap. sampai
aku lelap di kursi tunggu pelabuhan ini
sambil mendugaduga apakah badai telah
merobekrobek rinduku? kalau ya, di mana
makam atau tempat tenggelamnya?

ya, rindu tak pernah terbayar
sebelum kita membaca kabar

dan, maafkan, berita itu tak pernah sampai
padamu, tidak kau terima. puisi itu tersasar
di laut lepas: terempas badai atau tenggelam
ke tubuh karang...

KA 21 nov 2018

Comments