mari besar-besarkan barzanji
di hari-hari bertradisi santri
mengenali tempat para kyai
yang dulu diintai bedil kompeni
saat kumandang jihad ditembaki
barzanji kidung kaum sufi
dan nyanyian para wali
obor juang nyala ke pelosok negeri
lalu nadom imriti membuka pengajian
menjamur pesantren bak musim hujan
menjadi kawah candradimuka
lahir dan matang para pemuka bangsa
sematang alfiyah dalam hapalan
nyata tonggak juang kemerdekaan
walau nyawa para kyai diburu
di sini mula-mula koloni diserbu
walau berserak santri mati
di sini teriak awal komunis dihabisi
generasi kurang gizi dicetak pesantren
namun di sini lahir beberapa presiden
selama barzanji masih kumandang
membela tanah air kian sebagian iman
bukan sebagian telah hilang
sehilang rasa santri benteng kebudayaan
sebab dibenamkan kecurigaan
kekuasaan yang tersekulerkan
tarian politik dagang sapi
membagi-bagi piring mimpi
Bandung, 22 Oktober 2018
Comments
Post a Comment