Singkatan dan akronim dalam bahasa Indonesia sering kali disamakan saja pengertiannya oleh sebagian orang yang tidak cermat. Memang singkatan dan akronim mempunyai kesamaan, yakni keduanya merupakan jenis bentuk pendek dari empat jenis bentuk pendek dalam bahasa Indonesia.
Bentuk pendek adalah bentuk panjang berupa kata atau gabungan kata yang dipendekkan. Misalnya, bentuk panjang Facebook menjadi Fb, sumber daya manusia menjadi SDM, sekolah menengah atas menjadi SMA. Contoh yang lain, Universitas Flores menjadi Uniflor, pemilihan umum menjadi pemilu, rapat pimpinan menjadi rapim.
Apa perbedaan singkatan dan akronim? Singkatan adalah bentuk pendek yang diucapkan huruf per huruf. Contoh singkatan seperti telah disebutkan di atas, yakni Fb (dibaca: ef-be), SDM (es-de-em), dan SMA (es-em-a). Jadi, ciri khas singkatan, kalau diucapkan, ucapannya huruf per huruf. Itulah singkatan.
Sedangkan akronim adalah bentuk pendek yang diucapkan seperti sebuah kata biasa. Contoh akronim sudah disebutkan di atas, yakni Uniflor, pemilu, dan rapim. Akronim ini kita sebut atau perlakukan seperti sebuah kata. Huruf awal akronim Uniflor ditulis dengan huruf besar karena merupakan nama lembaga, yakni Universitas Flores yang ada di Kota Ende, Flores.
Demikian penjelasan singkat tentang dua jenis bentuk dalam bahasa Indonesia, yakni singkatan dan akronim. Masih ada dua lagi jenis bentuk pendek yang lain, yakni jenis penggalan (misalnya profesor menjadi prof, bapak menjadi pak) dan lambang atau simbol (misalnya hidrogen menjadi H, gram menjadi g, meter menjadi m, rupiah menjadi rp).
Marilah kita menjunjungi tinggi bahasa resmi negara kita dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
YOUA
Comments
Post a Comment