Apakah cinta akan mempertaruhkan rasa, cuaca dan masa
Merangkak tertatih menua, tergugu di gerbang janji?
Lara yang lancip kujadikan puisi pasi
Kubungkus nyeri agar air mataku menjelma sajak retak
Paling duri
Paling angin
Paling dingin
Paling hening
Jalan hidupku begitu gigil yang senyap
Sedangkan waktu kian sekarat dalam dekap
Hari-hari dipenuhi basi yang perih
Asa yang terbakar
Bayang yang semu itu pun membisu
Biarlah aku menjadi biru yang haru
Meski napasku lara
Meski tergulung dera
Iklasku tetap meraja.
Cepu 16-4-2018
RETNO RENGGANIS.
Comments
Post a Comment