DUHAI KAUM ADAM: PUISI AYUNI VERONICA, BULUNGAN




Duhai kaum adam..
Mengapa engkau menganggap kaum hawa itu lemah
Mengapa engkau menganggap kaum hawa itu tak bisa seperti mu
Mengapa engkau menilai kaum hawa tak  berdaya
Mengapa pula engkau menganggap kaum hawa itu tak pantas menjadi pemimpin
Bahkan engkau sering kali tak menghargai nya dan berprilaku kasar kepada nya
Wahai kaum adam
Pandanglah tetesan-tetasan darah hawa mu saat melahirkan keturunanmu
Lihatlah keringat yang bercucuran ketika memperjuangkan keturunanDuhai kaum adam..
Mengapa engkau menganggap kaum hawa itu lemah
Mengapa engkau menganggap kaum hawa itu tak bisa sepertimu
Mengapa engkau menilai kaum hawa tak  berdaya
Mengapa pula engkau menganggap kaum hawa itu tak pantas menjadi pemimpin
Bahkan engkau sering kali tak menghargai nya dan berprilaku kasar kepadanya
Wahai kaum adam
Pandanglah tetesan-tetasan darah hawamu saat melahirkan keturunan mu
Lihatlah keringat yang bercucuran ketika memperjuangkan keturunanmu
Dia mempertaruhkan nyawa untuk keturunanmu
Lihatlah, dia bahkan lebih tegar darimu
Dia lebih kuat darimu
Bahkan dia penuh dengan kesabaran mendidik keturunanmu
Pantaskah kaum hawa dikatakan lemah
Pantaskah dia dikatakan tak berdaya
Pantaskah dia di perlakukan dengan kasar
Pantaskah juga dikatakan tidak dapat mejadi pemimpin
Tidak, tidak, itu tidak pantas kau katakan
Itu tidak pantas kau lakukan
Lihatlah Ibu Raden Ajeng Kartini
Dia menjadi pemimpin terkuat untuk kaum hawa
Bahkan dia penuh dengan pengorbanan untuk memperjuangkan hak-hak kaum hawa
Pantaskah kau tak menghargai pengorbanan sebesar itu
Tidak, itu tidak pantas kau lakukan
Lihatlah, bahkan banyak kaum hawa menjadi pemimpin dari pada kaum mu
Lantas apa yang membuat engkau beranggapan wanita itu lemah, tak berdaya dan tak pantas menjadi pemimpin
Bukalah sedikit mata mu
Pandanglah dia dengan sungguh-sungguh
Kaum hawa itu bahkan lebih tegar darimu
Bahkan dia mampu membina mu
Maka mengapa juga engkau tega menyakiti hatinya
Mengapa engkau tega berprilaku kasar kepadanya
Lihatlah juga segala ketulusannya
Mereka orang-orang yang sabar dan penuh kasih sayang
Maka perlakukanlah kaum hawa dengan penuh kasih sayangmu
Dia mempertaruhkan nyawa untuk keturunanmu
Lihatlah, dia bahkan lebih tegar darimu
Dia lebih kuat darimu
Bahkan dia penuh dengan kesabaran mendidik keturunan mu
Pantaskah kaum hawa dikatakan lemah
Pantaskah dia dikatakan tak berdaya
Pantaskah dia diperlakukan dengan kasar
Pantaskah juga di dikatakan tidak dapat mejadi pemimpin
Tidak, tidak,itu tidak pantas kau katakan
Itu tidak pantas kau lakukan
Lihatlah Ibu Raden Ajeng Kartini
Dia menjadi pemimpin terkuat untuk kaum hawa
Bahkan dia penuh dengan pengorbanan untuk memperjuangkan hak-hak kaum hawa
Pantaskah kau tak menghargai pengorbanan sebesar itu
Tidak, itu tidak pantas kau lakukan
Lihatlah, bahkan banyak kaum hawa menjadi pemimpin dari pada kaummu
Lantas apa yang membuat engkau beranggapan wanita itu lemah, tak berdaya dan tak pantas menjadi pemimpin
Bukalah sedikit mata mu
Pandanglah dia dengan sungguh-sungguh
Kaum hawa itu bahkan lebih tegar darimu
Bahkan dia mampu membinamu
Maka mengapa juga engkau tega menyakiti hatinya
Mengapa engkau tega berprilaku kasar kepadanya
Lihatlah juga segala ketulusannya
Mereka orang-orang yang sabar dan penuh kasih sayang
Maka perlakukanlah kaum hawa dengan penuh kasih sayang


Ilustrasi pinterest/ yuk klik iklannya

Comments