Kutuai pucuk-pucuk malam
saat semilir sayu berembus
kepadamu duhai dewiku
berserulah dalam nafasku.
Kugurat dalam bisik-bisik rindu
mari mulai tetirah ini
cuma engkau
biar engkau
hanya engkau
aku mengengkau
mengekallah bersama tutur cinta kita di malam pertama.
Ah, berapa purnama tersibak sudah
gigil aku menyebutmu
reranting mata sambar susul
papaki aneka kisah itu.
Hikayat apa yang dapat kututurkan
saat engkau memanggil dalam detak jantungku. Sebentang sabana. Rumput bergoyang.
Jari jemari ini lama tak berbicara
satu bisik lembut:
aku tak bisa berpaling.
Tepadang, 23 Maret 2018
Ilustrasi saatchi/ yuk klik iklannya
Comments
Post a Comment