Cicit burung merentang sayap
membelah kabut-kabut langit yang memutihkan dan masih menggantung di pucuk bukit
ada aroma melati dari cangkir kopiku pagi ini, tak sama seperti pagi lalu, bermuram durja, dingin dalam susupan hujan
Setengah hari waktu berjalan,embun yang jatuh mulai terbiaskan
rumput-rumput tegap, dahan dan ranting liuk tersapu angin yang lalulalang
Aku asyik menatap rimba di kejauhan, mereka terlihat damai, tenang dalam riuh air terjun yang membelah lurahlurah hidup
Cengkrama biduk kasih kupukupu tak luput dari pantauan imajiku
Pagi nan elok, serumpun puisi mengaduk rindu dalam cangkir rasa cintaku
padamu sang penjaga hati dan padamu belahan mimpi
Santun ku menunggu siang dan senja yang meramu jingga
meski enggan kuberlepas diri pada pagi namun akan kuakhiri dalam dekap senja pembawa segudang aroma
Talukkuantan,14 april 2018
Ilustrasi jadoel antik/ yuk klik iklannya
Comments
Post a Comment