Aku masih merindukan purnama
haruskah ku tinggalkan pembaringan semu
yang kutitipkan lelahku di sana
ketuk demi ketuk jemarimu menampar pintu
tatapan kubinal hati pun gamang
sepagi buta kini kau tumpahkan rindu
pada tubuh yang sunyi ini
Puan
Meracau merenda kisah
hingga kutermangu
tersenyum menutup diri mengupas getir
Menggenang embun di sudut kelopak
berjatuhan mencari makna
Oman, 7 Maret 3018
(ilusttasi rebanas/ yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga dan.mencerahkan)
Comments
Post a Comment