gerimis baru saja berlalu, mengurung malam dalam pekat batin,
gelap bagai ruang menggapai-gapai.
kau tuturkan sabda alam, seperti adam berbisik kepada hawa--lembut, selembut bisik angin di bukit marwa.
kau mencari, menyusuri jejak mentari bagai sampan rindu lautan--mendayuh gelap, membaca pertanda, melukis bianglala, menujah cakrawala--engkau tak tahu.
di puncak sujud engkau terpaku: betapa aku tidak tahu sekalipun bumi telah kubelah.
aku mengadu. di situ sekeping cinta. di debur lautan. menggelombang.
Sop Mang Udin, 5 Maret 2018
(ilustrasi yonasukmalara/ yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)
Comments
Post a Comment