pada malam yang bergerak lamban menghias hausnya rindu,
angin desaunya menusuk
jauh ke dalam pori-pori,
di selaput ari tipis terseret luka
pada malam yang melukiskan kelam,
menggubris senyap di pematang waktu
guratannya menorehkan rasa
jauh di kerlingan hasrat
di gelayut raga yang mulai merapuh
pada malam yang mengalirkan detak,
dentingnya membangkitkan gairah
buat menyulam rindu dan luka
pada hati genting meneguk lupa,
agar mampu menghempaskan
kerapuhan dan kegusaran
yang meletup meledak
di setiap malam tiba.
Kobar Jambi, 26 Maret 2018
Comments
Post a Comment