(2)
kukalungkan cita-citamu di leher
sebelum petang
tiba
manik-manik perhiasan dalam perjuanganmu;
menggali pusaka dalam kisah perempuan bermata api
dalam cuaca perjuangan --kau tulis lembaran sikap sesejuk salju;
di antara kebodohan bunga bunga dapur zamanmu
di balik curah hujan dan kilatan petir
pintu kesadaran pun terbuka ;
setelah kata kata terrtulis pada fase keterbelakangan wanita
di senja merangkak malam, kelambu ranjangmu membuang mimpi:
karena ujung bayonet di hatimu memancarkan api tanpa asap.
2 Maret 2018
(ilustrasi ubaya/ yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)
Comments
Post a Comment