buku-buku itu membacamu
huruf demi huruf rambutmu
kata demi kata cahaya matamu
kalimat demi kalimat detak jantungmu
baris demi baris liuk lekuk tubuhmu
dan bait demi bait jejak kakimu
kopi itu menyeduhmu
dalam secangkir rindu
yang terlambat tiba di belakang senja
malam terus melaju bersama nada
jarum jam tengah malam
menunjuk antrian orang-orang yang tertidur di pangkuan jalan
kamu tak pernah lelah membacaku
dari dasar bumi paling dalam
hingga langit ketujuh paling tinggi menurut iman. setiap helai rambutku adalah tasbih yang berputar. setiap kulum bibirku adalah tahmid rinduku memuja. dan setiap keringatku yang menetes adalah taubat nasuha segala noda.
2018
Comments
Post a Comment