Apa menikam dada
Apa menusuk jiwa
Berdarah karenanya
Dupa dengki merayap
Merasuk pikiran
Terbakar sudah
Gerbang musibah
Kotak-kotak isolasi
Dan tafsir batu-batu
Berpaling kita
Dari aneka
Di luar jendela
Kebenaran terpenggal
Dan nafas tersenggal
Terengah antara darah
Dan damai yang pudar
Apa menikam dada
Nyeri atas luka
Mengapa berharap sorak
Dan bangga dari menginjak
Ajak bertarung ajak
Dan iman yang garang
Serang menyerang
Jika nanti terjadi
Banjir puisi tragedi
Di antara mayat berserak
Sanggupkah bersorak
(ilustrasi galeri wayang pitoyo/ yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)
Comments
Post a Comment