Siang tadi merdu kau berlantun,
sebelum senja membelah hari.
setumpuk gandum engkau gurindamkan,
seonggok daun kering engkau sairkan,
sebutir pasirpun indah kau pantunkan,
kini durja wajahmu terbit tertutup kabut
ilalangpun enggan bergoyang
sunyi tanpa nyanyian malam.
duka apa yang membawamu gundah...
senyumpun tak mampu kau kulum
lara apa yang membawamu resah...
hingga dudukpun kau terlihat gelisah.
adakah sebatang nyiur yang membawakan kisah...?
atau ori-ori menyayatkan pilu...?
kalau itu berat buatmu....
bolehkah aku bantu menjijing...?!
selembar tissu itu masih ada di sakuku.
kalau kau perlu, mengusap air matamu,
akan aku ambilkan untukmu.
nyanyian itu masih merdu di telinga ini,
tak ingin aku menghapusnya.
walau Arini menggantikannya.
bukan dukamu nyanyian itu,
juga bukan laramu aku menyimpannya.
tangis itu membuatku rindu,
setiap rinai membasuh purnama.
tembang-tembang yang kau gurindamkan.
di antara yang aku rindukan.
tentu kau masih disana,
walau aku tidak menjenguknya,
kau selalu menunggu walau tanpa purnama.
demi waktumu kau sampingkan dahaga.
sayatan sembilupun kau lupa
Malam itu tak lagi bisu,
dan riakpun ikut bergelora.
hingga pagipun menyambut ceria.
akupun ikut terpana.
....
....
.....
.....
samarinda. 27 maret 2011
(ilustrasi kumpulan cerita pendek/ yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)
Comments
Post a Comment