Pagi merekah agak terlambat di Tolikara
Kabut tak segera pergi dari ujung kampung
Orang-orang datang dan pergi tanpa jejak
Matahari bertahan di atas Tolikara
Sudah lama mereka berpeluh di tengah bara
Tiba-tiba sekam ilalang membakar matahari
Ke atas bukit doa-doa dilemparkan
Bumi ini tak lelah-lelah memuja langit
Juga kabar gembira yang datang dari kampung yang jauh
Malam turun agak tergesa di Tolikara
Semua mengemas cemas ke dalam mimpi
Tak mesti dengan mulutmu aku berdoa
Tolikara di tengah bara
Dia diam menahan panas, hujat
dan janji para majus.
Yogyakarta, 17 Juli 2015
(ilustrasi aktual/ yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)
Comments
Post a Comment