Buraq Sendana
Aku telah berdiri di sini
Di Tanjung Babia
Menanti kesiur angin
Yang mengirim gelisah
Inilah rindu tiada ujung
Dari Indara, kakakmu
Apakah engkau melebur hatinya
Serupa buih yang luluh di pasir
Atau engkau akan membiarkan
Setiap benih tetumbuh menjalar
Atau bahkan air matanya
Akan terus menggenang
Ini kehilangan sansai
Yang membonsai kecintaan Indara
Aku Indara, menunggumu, katanya
Biar seluruh air matanya menganak sungai
Pada lekuk menjura tanah Kaeli
Ilamba
Indara
Cinta kabut Sendana-Kaeli
Sepoi angin menjaring tangis
Duhai rindu memamah duka
Kaeli, 5 Februari 2018
(ilustrasi free republic/ yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)
Comments
Post a Comment