"Siapakah kau?", kesadaran jiwaku bernubuat ketika saling hadap di rembang pagi berkelebat. "Akulah terik matahari yang memanaskan bumi sampai puncak sengat, hingga padang-padang gurun nyaris mendidih hebat, dan makhluk-makhluk menari belingsat tak habis bermunajat. Akulah bara api berjuta-juta derajat, yang membakar lumat segala maksiat, apalagi kesumat dan syahwat dunia yang suka menyaru sebagai sahabat". Biar selamat, aku pun berlari cepat, menyongsong perlindungan paling berkat. Maka aku pun mendaki bukit-bukit tirakat, mencari keteduhan hikmat, meninggalkan barang-barang tak termuat, dan mencampakkan segenap laknat. "Hai...kenapa kalian mematung tercekat, dengan mendekap segala kemegahan fana kabur alamat, di tepian jalan yang dilanda angin limbubu kehidupan yang dihela hasrat pekat!"
(ilustrasi sailapete / yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)
Comments
Post a Comment