RINDU MALAM: PUISI ENNY ASRINAWATI







Rindu Malam
: malam yang kesekian

Masih aku meratapi kertas kosong di atas meja
Kertas putih kosong dan sebuah pena
Menunggu lentik jemari untuk menggoreskan penanya
Dan menanti tinta yang dibubuhkan dengan warnanya

Aku diam membisu membatu
Dan si jemari lentik pun tak bergeming dari tempatnya mematung

; Kosong
Kertas kosong sekosong jiwa yang rapuh
Kertas kosong sekosong otak yang beku
Mencipta pening untuk sekian waktu
Dan tiba aku melihat wajahmu
Dan sebuah nama itu

Si  jemari lentik bergerak perlahan
Mengambil sebuah pena
Dan menorehkan satu nama
Lalu diam

Hanya satu nama
Dan diam

Aku terkejut pada apa yang diputuskannya,
Menuliskan sebuah nama
Lalu diam
Dan aku diam
Masih tak juga beranjak
Tak berani bernjak

Lama terdiam
Dan aku jengah
Aku bangkit mencoba berdiri, meski tak bisa melepas tatapanku pada kertas kosong yang kini tertulis sebuah nama diatasnya, karena juga masih ada wajahmu disana
Si  jemari lentik mengambil tinta
Tinta merah
Dan menuangkannya begitu saja

Aku pergi
Menahan air mata ..


Depok, 6 sept ‘13


(ambau.id/ ilustrasi: inspirasi.co)

Comments