kusapa angin malam pantai losari
memang masa lampau tak pernah kembali
dengan sengit kau sentakkan rindu
masih kelap-kelip lampu nelayan
dan deru ombakmu, sebuah kisah panjang
tak ada ujung
tak ada tepi
untuk sesaat berlabuh
deru purba anak-anak laut
tegak di atas benteng-benteng berlumut
perahu-perahu pinisi segera bertolak
sia-sia gelombang dan badai
menghadang dari pulau demi pulau
tak ada jalan surut
tak ada memanggil pulang
saat layar terkembang
kemudi mengukir arah
kucium bau lautmu
namun tak kubawa layar dan kemudi
pelayaran belum selesai
Makassar, 1988
(dari buku puisi PERAHU BADIK, Reading the Sea hal 52. Penerbit KKK, 2015)
(ambau.id/ilustrasi: kedai pena)
Comments
Post a Comment