WISATA SEJARAH KE BALOY ADAT TIDUNG DI TARAKAN



Beberapa hari yang lalu, tepatnya hari Kamis 12 Oktober 2017 saya beserta teman-
teman lokal A angkatan 2016 jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Borneo melakukan kunjungan ke salah satu cagar budaya yang ada di Kota Tarakan yaitu Baloy Adat Tidung yang terletak di daerah Keramat (bersebelahan dengan lapangan Tennis Indoor). Adapun kunjungan tersebut dimaksudkan untuk mengenal lebih dalam mengenai kebudayaan suku Tidung yang berkaitan dengan mata kuliah Bahasa Tidung.
Baloy Adat Tidung yang kami kunjungi ini merupakan rumah adat yang baru selesai
dibangun beberapa bulan yang lalu dan belum diresmikan oleh pemerintah kota sehingga belum banyak masyarakat yang datang untuk berkunjung ke rumah adat Tidung ini.
Di dalam rumah adat Tidung ini terdapat beberapa ruangan, dua diantara beberapa
ruangan yang kami kunjungi yaitu Baloy Delaki (rumah lelaki) dan Baloy Denandu (rumah  perempuan). Di dalam ruangan yang disebut dengan Baloy Delaki terdapat benda-benda khas suku Tidung antara lain peralatan nelayan seperti jala, ambau, tamba, dll. Selain itu terdapat
pula miniatur Panggaw (pelamin pengantin), miniatur Indong (ayunan bayi), miniatur Padaw Tuju Dulung (kapal tujuh haluan), alat-alat untuk berburu dan senjata khas suku Tidung yaitu Gayang Mandaw (Parang Mandaw).
Di dalam ruangan lain yang disebut dengan Baloy Denandu terdapat Panggaw (pelamin
pengantin), Indong (ayunan bayi), alat musik Jepin (ketipung, rudus, gambus pagun), alat musik Kelintangan (agung, lindung, lintang dll), Timbang Sapor (timbangan bayi yang lahir bulan Safar). Yang paling menarik perhatian saya di dalam Baloy Denandu adalah Panggaw (pelamin pengantin) karena bentuk serta ornamen-ornamen yang digunakan unik dan masing-masing memiliki makna filosofi. Dan di rumah adat Tidung ini masing-masing ruangan, lorong, jembatan, tangga memiliki nama tersendiri yang berasal dari bahasa suku Tidung. Adapun pemberian nama tersebut berguna sebagai identitas dan memudahkan untuk menunjukkan
tempat.
Bagi saya pribadi kunjungan ke Baloy Adat Tidung ini merupakan kunjungan yang
bermanfaat khususnya bagi kaula muda agar lebih mengenal kebudayaan-kebudayaan Indonesia salah satunya kebudayaan suku Tidung di Kota Tarakan.

USWATUN HASANAH, mahasiswa pbsi fkip ubt

Comments