MENYUSURI KEINDAHAN RUANGAN BALOY ADAT TIDUNG DI TARAKAN


Belajar Lapangan di “Baloy Adat Keramat”
 Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Borneo Tarakan  angkatan 2016 lokal B melakukan Study Field atau belajar lapangan di Rumah Adat Tidung, guna memenuhi mata kuliah bahasa tidung. Karena membahas mengenai Suku Tidung, maka baik dari Sejarah, Cerita-cerita dan peninggalannya pun harus kita ketahui.Ba kirim kn ipha uang ba, uang makan sama uang ganti oli ba
Setelah melakukan Observasi di rumah Adat Tidung, kami melihat-lihat beberapa ruangan yang diizinkan untuk masuk. Ada 3 ruangan yang dibuka yaitu Baloy Delaki dan Baloy Denandu. Baloy Delaki artinya Rumah lelaki dan Baloy Denandu artinya Rumah Perempuan, Baloy Delaki berisi Gayang Mandaw, Mandau Tidung,Miniatur Panggaw, Sangkar Burung Serindit, Ambau, Jala, dll. Adapun Gayang Mandaw, Mandau Tidung adalah senjata khas dari suku Tidung, merupakan senjata tradisional yang berfungsi sebagai senjata perang atau pembelaan diri.
Adapun Baloy Denandu berisi Panggaw, Indong, Timbang Sapor, Demuluk. Panggaw merupakan sebuah pelaminan dalam Suku Tidung, yang berisi Busak Dian, Busak Malay. Busak dian merupakan hiasan kembang, selain itu panggaw juga didalamnya ada Sedulang, yaitu bungkusan yang didalamnya terdapat ketan. Indong merupakan ayunan anak bayi yang digunakan para orang tua Suku Tidung dahulu.


Adapun Timbang Sapor, dahulu, anak bayi yang lahir dibulan Safar akan ditimbang harus sama beratnya dengan sayur-sayuran, karena bayi yang lahir dibulan safar kata orang tua dahulu ialah anak yang panas, nakal dll, maka dari  itu timbangan ini dinamakan timbang sapor.


NURAIDA, mahasiswa pbsi fkip ubt

Comments