Gambaran orang-orang Tionghoa Peranakan dalam karya sastra dapat ditemukan dalam Seri Majalah PENGHIDOEPAN tahun 1928 di Surabaya. Temuan itu disampaikan oleh Dr. Adi Setijowati, Pakar Sastra dari Universitas Airlangga Surabaya, pada Konferensi Internasional Kesusastraan (KIK) XXVI di Universitas Bengkulu.
Menurut Dr. Adi, gambaran keseharian orang-orang dalam kelompok masyarakat adalah praktik penandaan dan merupakan identitas suatu kelompok masyarakat. "Salah satu gambaran adalah orang-orang Tionghoa yang dapat direfleksikan dalam teks-teks yang terbit pada zaman karya sastra Tionghoa Peranakan di bawah majalah PENGHIDOEPAN. itu menjadi sebuah kekayaan salah satunya untuk mengenal kelompok masyarakat urban," ungkap Dr. Adi Setijowati dalam pemaparan hasil risetnya di hadapan peserta konferensi internasional kesusastraan.
Gambaran keseharian Tionghoa juga dapat sebagai wacana perlawanan dari suatu yang dianggap mapan. Karya sastra Tionghoa Peranakan dapat merefleksikan peta makna. Sebagai subkuktur di tengah kebudayaan dominan Belanda, dapat dipandang sebagai kekhususan. "Gambarannya dapat dilihat dari latar masyarakat kelas menengah Tionghoa, gaya hidup berpakaian, cara pandang tentang kehidupan, gaya hidup menghabiskan waktu, termasuk profesi yang tren di kalangan masyarakat Tionghoa saat itu," papar Dr. Adi Setijowati. (ambau. Id)
Comments
Post a Comment