Kasih,
Engkau tak perlu mengajariku merindu. Selama cinta dan kasih sayang itu melekat di setiap dinding batinku, ada asa dan rasa yang menyelimuti alam pikirku, maka saat itulah aku selalu merindukanmu.
Yakinlah kasih,
Rinduku tak akan pernah kering walaupun air lautan berubah menjadi darah. Sebab, rinduku itu adalah nafasku sendiri.
Bukan hanya itu,
Setiap kerinduan yang menerpa di balik setiap kehampaanku, semuanya kulukiskan.
Kasih,
Sepenggal karya ini bukti nyata atas cinta.
Ya, ini buah rinduku!
*penyair tinggal di makasar
Comments
Post a Comment