Bukan
kota pelajar,
Bukan
juga kota hujan.
Hanyalah
kota persinggahan.
The little Singapure, katanya.
Membuat
rindu teramat.
Saat
kaki telanjang menyentuh pasir pantai
Dan
jilatan ombak.
Ditambah
bercak oren kemerahan di langit.
Tidak
muluk ke pulau dewata,
Jika
kau bisa menikmatinya di sini.
Dengan
sederhana.
Mathar
tergelincir, bulan terangkat.
Gemerlap
cahaya kota.
Membuat
terpukau.
Sesekali
deru kendaraan terdengar.
Membelah
jalanan yang mulai lenggang
Di
jam ke dua puluh tiga, Tarakan senyap.
Teredam
akan keheningan.
Dan merapalkan keindahan
untuk esoknya.
Comments
Post a Comment