(sumber: www.123rf.com)
Masih banyak orang tua, dan bahkan para pendidik yang belum
menyadari bahwa kegiatan seni yang dikenalkan sejak sedini mungkin kepada
anak-anak dapat menciptakan kesuksesan di masa depan. Menurut para ahli,
kegiatan seni di masa anak-anak ternyata mampu mengembangkan kognitif, ekspresi
diri, kreativitas, ketrampilan fisik, yang semua itu dapat menjadi modal
penting dalam menciptakan kesuksesan di masa depan.
Para ahli dari Pennstatate
Extension menyatakan bahwa kala anak-anak menggambar,
melukis, dan membuat kolase, mereka belajar tentang dunia seperti warna, bentuk
dan ukuran benda. Ketika
anak-anak menggunakan cat, lem, dan spidol, anak-anak merencanakan,
bereksperimen, dan memecahkan masalah. Anak-anak mencampur cat dan mereka belajar memahami sebab dan
akibat. Seni dapat memberi
anak-anak
kesempatan untuk membuat keputusan, dan belajar dari pengalaman membuat pilihan
tentang karya seni mereka. Pengalaman
tersebut sangat bermanfaat ketika anak-anak menjalani kehidupan sehari-hari
hingga dewasa.
Para ahli menjelaskan bahwa anak-anak
mengungkapkan perasaan dan pemikiran tentang dunia melalui seni mereka. Seringkali mengungkapkan perasaan dan
gagasan tidak harus
melalui kata-kata untuk dibicarakan. Ekspresi diri membantu
anak-anak mengatasi tekanan saat mereka tumbuh dewasa. Seni membantu anak mengembangkan rasa
percaya diri, harga
diri, dan penghargaan atas karya orang lain.
Kala anak-anak menggunting, jari-jari tangan ke cat jari, atau
menenun benang, mereka meningkatkan
kontrol atas otot-otot
tangan. Kegiatan menggambar
dengan krayon atau spidol, dapat membantu anak-anak mengembangkan kontrol motorik halus
yang dibutuhkan
untuk keterampilan menulis di waktu kemudian.
Ahli menegaskan bahwa, seni adalah sebuah proses
menciptakan, mengeksplorasi,
menemukan, dan bereksperimen. Itulah yang member nilai
terbesar bagi anak-anak. Proses
inilah yang terpenting, bukan produk atau karya dari apa yang telah mereka ciptakan. Proses belajar telah berlangsung meskipun anak-anak tidak
membuat produk jadi. Orang tua harus memahami bahwa seringkali anak
fokus untuk menyelesaikan sesuatu dan membatasi jenis
pembelajaran yang mereka
dapatkan. (ambau.id)
Comments
Post a Comment