(Sumber: www.123rf.com)
Apakah seni benar-benar mampu meningkatkan kreativitas
anak-anak? Pertanyaan ini sering mengganggu para orang tua, terkhusus para
pendidik. Bukankah kesenian cenderung membuat anak-anak hanya asyik dengan diri
sendiri, menghabiskan waktu dengan bermain dan tidak mengulang pelajaran
sekolahnya? Anggapan ini ternyata kurang tepat.
Menurut ahli dari Pennstatate
Extension, melalui kreativitasnya, anak-anak mampu mengekspresikan gagasannya sendiri, mencoba hal
baru, dan bereksperimen dengan perubahan materi. Cara terbaik untuk
mengembangkan kreativitas adalah menyediakan beragam bahan, dan memberi anak-anak waktu untuk menciptakan karya sendiri. Ahli juga menyarankan agar orang tua
mencoba cara lain mendukung kreativitas anak yakni dengan hanya
mengamati saat mereka bekerja dan mencipta. Orang tua cukup menyediakan persediaan bahan tambahan jika
diperlukan, dan membiarkan anak memutuskan kapan pekerjaan berkesenian tersebut selesai.
Ditambahkan oleh para ahli, orang tua perlu mendorong anak-anak untuk mencoba
pengalaman seni baru. Orang
tua dapat bertanya “Apa yang menurutmu dapat
dilakukan dengan benang tersebut” “apa yagn dapat dilakukan dengan jarum
tersebut?” “apa yang dapat dilakukan dengan pensil tersebut?” dan seterusnya.
Pertanyaan tersebut dapat merangsang anak berpikir dan mencari alternatif
kreatif dalam menyelesaikan persoalan hidup.
Anak-anak dapat anak memikirkan proses atau ciptaan apa yang dapat mereka ciptakan.
Selain itu, ahli juga menjelaskan bahwa kegiatan
seni untuk anak-anak ternyata
dapat mengenalkan pada
alat dan bahan baru. Tentu saja, dengan alat dan bahan
baru tersebut anak-anak akan belajar cara baru yang
memungkinkan untuk mereka
menggunakannya dalam
kegiatan seni. Anak-anak
juga bisa
memutuskan apa yang harus diciptakan dan bagaimana mereka mau melakukannya dengan alat dan bahan tersebut. (ambau.id)
Comments
Post a Comment