kembali berpijak tonggak pangkal lingkar tahun
mengerling jalan setapak rimba pendakian
pengembaraan panjang tiada ujung
tersendat akar belukar suluh bersambung
matahari renta rembulan retak
kaki tak kunjung menapak menggapai puncak
kelewat kerap terjengkang tiarap
terperosok rebah ke remah semak
berlumur lumpur gunung rontok disanjung
terasa bukit teramat angkuh curam mencengkeram
perlahan guratan zaman menggerogoti kaki-kaki memar
langkah merapuh gemetar
bergunung-gunung kekalahan kutelan
getah pahit menggorok tenggorokan
merangkak memanjat pendakian kian menegak terjal
ini kali kembali terperosok ke lembah kelam
kekalahan makin masai, akukah takdir perambah kalah
melawan keji belantara rimba besi zaman
kembali terkapar di kaki bukit
berlumur lumpur genangan peluh air mata
bertumpu pada keteguhan batu
aku mengaji biji-biji jatuh renungan keheningan
angin lembah membelai uban, berbisik lirih
zaman makin binal menggelinjang lari tak terkejar
***
Temanggung, awal Januari 2018
(ilustrasi pengembaraanjakapamungkas/yuk lanjut ke bagian bawah blog dan klik iklan untuk informasi berharga berikutnya)
Comments
Post a Comment