Payung Literasi hadir di SMAN 5 Palangka Raya, Sabtu, 20 Januari 2018. Aula sekolah itu menjadi oleh keriuhan semangat para siswa. Beberapa acara pun digelar, mulai pagi hingga menjelang petang. Ada dialog, diskusi, teater, musikalisasi puisi, hingga paduan suara.
Pustakawan Ahli Utama dari Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kalteng, Drs, Damber Liwan, yang berkenan hadir memotivasi minat baca siswa mengajak agar siswa terus menggali potensi mengembangkan diri melalui banyak membaca buku.
"Minat baca harus ditingkatkan pada diri kita. Apalagi, kita adalah kalangan terpelajar. Kewajiban membaca tak pandang usia. Tua atau muda harus banyak membaca bacaan, termasuk membaca kitab suci. Potensi diri harus digali melalui gemar membaca agar tak hilang," katanya memotivasi.
Berkaitan dengan upaya pemasyarakatan Perpustakaan dan Minat Baca, lebih lanjut Damber mengajak agar perpustakaan sekolah lebih dimanfaatkan secara efektif.
"Perpustakaan sangat penting untuk mencerdaskan kita semua. Semua harus tertarik membaca buku-buku perpustakaan. Harus ada waktu untuk membaca, jangan hanya membuka gawai (gadget). Selain itu, para guru harus kreatif, harus menjadi contoh gemar membaca bagi siswanya. Kurikulum 2013 sudah mengamanatkan agar kita belajar menjadi generasi yang berliterasi. Jadi, pendidik, sekolah, dan perpustakaan harus menjadi pelopor gemar membaca," tegas mantan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah itu.
Semarak di aula berlanjut dengan sanggar kerja (workshop) teater yang diikuti para siswa kelas X dan XI IBB serta siswa ekskul teater. M. Alimul Huda pegiat teater dari Sanggar Terapung pun membangkitkan semangat para siswa melalui olah gerak, vokal dan improvisasi.
Sore usai salat asar, kegiatan berlanjut dengan unjuk penampilan literasi. Dipandu pembawa acara, Willa dari Payung Literasi, suasana sore kian semarak. Pentas fragmen hasil kerja singkat dan spontan ditampilkan para siswa tetap memiliki kemenarikan tersendiri.
Dialog singkat dengan Agung Catur Prabowo dan Lukman Juhara serta pertanyaan para siswa dengan tema Membangun Kejujuran untuk Membangun Masa Depan yang dikaitkan dengan Gerakan Literasi Nasional pun bergayut santai.
"Berkesenian, berkarya, dan berliterasi harus mengedepankan kejujuran. Kita bisa belajar dari tokoh atau siapa saja yang dapat memberikan inspirasi. Namun, kejujuran dalam berkreativitas tetap harus dikedepankan. Sportif dan kreatif serta jujur dalam berkarya adalah kunci keberhasilan yang tidak diragukan," tutur Agung.
"Ingatlah salah satu peribahasa nenek moyang kita Sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tak percaya. Jika kita berlaku curang dalam hal apa saja, termasuk dalam berkarya, orang tak akan percaya lagi sama kita. Kehilangan kepercayaan orang bisa menggiring kepada kita untuk memadamkan harapan akan masa depan yang lebih baik. Oleh karena itu, para siswa dan kita semua harus senantiasa memelihara kejujuran dalam berkarya apa saja," tambah Lukman.
Sore menggiring senja. Acara terus bergulir. Penampilan kreatif literasi dari komunitas dan dari sekolah, seperti SMAN 5 Palangka Raya dan SMA Muhammadiyah 1 pun mengalir.
Koordinator Payung Literasi, Yusy Marie, yang diwakili M. Alimulhuda, mengurai singkat tentang Payung Literasi sebagai upaya untuk mewadahi dan memayungi generasi muda Palangka Raya untuk berkreativitas.
"Payung literasi ini adalah wadah berkreativitas anak muda atau siapa pun yang peduli terhadap kegiatan penguatan literasi. Komunitas ini menjadi ajang berkumpul untuk berkreativitas. Selain kegiatan membaca dan menulis sastra, ada juga juga fotografi, musik, jurnalistik, olahraga, dan kegiatan sosial. Kali ini kegiatan keempat dan berlangsung di SMAN 5 Palangka Raya setelah sebelumnya dua kali kegiatan berlangsung di halaman Perpusda dan di SMA Muhammadiyah 2 Palangka Raya. Usai ini ada harapan besar sekolah berikutnya yang tentu akan bekerja sama atau menjadi tuan rumah kegiatan yang kami jadwalkan setiap bulan," tuturnya optimistis. (L.J.)
LUKMAN JUHARA, PALANGKARAYA
Comments
Post a Comment