Berkata Qatadah (61 H - 117 H):
إن هذا القرآن يدلكم على دائكم ودوائكم ، فأما داؤكم : فالذنوب ، وأما دواؤكم : فالاستغفار
“Sesungguhnya al-Qur’an ini menunjukkan penyakit kalian dan obat kalian. Adapun penyakit kalian adalah dosa-dosa, sedangkan obat kalian adalah al-Istighfar.“
Berkata al-Hasan al-Bashri (30 H - 110 H):
أكثروا من الاستغفار في بيوتكم ، وعلى موائدكم ، وفي طرقكم ، وفي أسواقكم ، وفي مجالسكم ، أينما كنتم فإنكم ما تدرون متى تنزل المغفرة.
“Perbanyaklah al-Istighfar di rumah-rumah, di atas meja-meja makan, di jalan-jalan, di pasar-pasar, di pertemuan-pertemuan, di mana saja kalian, sesungguhnnya kalian tidak mengetahui kapan turunnya ampunan.”
Berkata Abu al-Minhal:
ما جاور عبد في قبره من جار خير من استغفار كثير
“Tidak ada tetangga yang mendampingi seorang hamba di kuburan yang lebih baik dari istighfar yang banyak.“
Sumber: Kekuatan Istighfar, Pengarang Dr. Ahmad Zain An Najah, MA, Terbitan Puskafi
Sumber: whatsapp
(ambau.id/ilustrasi: faisalalwisart)
Comments
Post a Comment