SAJAK-SAJAK NURAIDA
SEPASANG BURUNG LAUT
aku ingin menikmati hari-hari denganmu
birunya laut, birunya langit
aku ingin melihat keindahan itu denganmu
bergandengan tangan di ujung dermaga
melewati sunset bersama
berbagi kisah sebagai sepasang kekasih
sepasang burung laut
REMBULAN
engkau bagai matahari yang menyinari siangkuengkau bagai rembulan menemani malamku
tapi, tak bisakah kau menjadi bumi bagiku?
yang selalu berputar dalam hidupku
engkau seperti dingin es
tetapi bisa menjadi panas api
tak bisakah kau seperti air?
tenang mengalir menjadi arus
+++++
Nuraida merupakan penulis muda dari Sebatik, sebuah kecamatan kecil di perbatasan Indonesia, berbatasan langsung dengan Sabah, Malaysia. Puisi yang ditulisnya diwarnai kehidupannya sebagai anak perbatasan, dekat dengan nuansa laut, juga kesunyian merefleksikan makna cinta. saat ini sedang studi di PBSI FKIP UBT, sesuai dengan cita-citanya menjadi guru yang kreatif dan melahirkan karya-karya sastra dari perbatasan Indonesia di Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara.
Comments
Post a Comment