SASTRAWAN JAMBI PUTRA AGUNG, MENGENAL SENI SEJAK SEKOLAH



Sastra Indonesia di Jambi terus bergeliat. Semakin banyak karya dilahirkan dan semakin banyak bermunculan para sastrawan baru. Ada yang fokus berproses sastra kreatif di komunitas dan pementasan ,sebagian lain berkiprah di bermacam bidang kehidupan namun mereka produktif berkesenian dan mencipta karya sastra. Salah satunya sastrawan Jambi Putra Agung.

PUTRA AGUNG bapak dari tiga anak
dan satu istri ini hanyalah orang biasa.
Mengenal dunia kesenian sejak sekolah
menengah atas. Menulis berbagai puisi,
lagu, naskah, dan artikel yang jarang ia
publikasikan. Fokus dan intens berkesenian.
Saat menjadi mahasiwa dan memilih dunia
seni pertunjukan sebagai pilihan utama.
Sebagai aktor, sudah memainkan puluhan
lakon, baik lakon tradisi, kontemporer hingga eksperimental.
Pada tahun 2004, mendirikan Sanggar Seni KERLIP, sejak saat itu lebih fokus sebagai sutradara dan pimpinan produksi. Kerap
berkolaborasi dengan seniman beragam genre, baik dari Jambi,  jakarta, Bandung, Lampung dan Padang. Sejak tahun 2012, lebih  banyak sembunyi menjadi pengamat dan juri festival teater, puisi,
monolog dan penulisan. Terakhir, menjadi Juri Festival Sriwijaya  (sumsel) tahun 2016 dan 2017.
Karya puisinya terangkum dalam sejumlah buku, di antaranya antologi Puisi MIDLE (Memandang Indonesia Dengan Lembut-
KSP). Karya biografi tokoh Jambi Hasan Basri Agus (HBA) juga sempat ditulis dan dibukukan. Selain itu, kerap menjadi editor
buku cerita rakyat daerah. Pernah menjadi guru di sejumlah SMA dan madrasah serta dosen luar biasa (DLB) di IAIN Sultan Thaha Saifuddin jambi. Lelah mengajar, memilih dunia jurnalis sebagai labuhan.
Enam tahun bergabung di Sarolangun Ekspres (Jawa Pos Group), dua tahun bekerja di LKBN Antara Jambi dan kini, pimpinan redaksi sebuah media online lokal Jambi. (aambau/zum)

Comments