SALOK 1: PUISI YUFITA, PONTIANAK



Matahari masih berselimut kabut
tak jauh beda dengan kepala
juga masih berselubung kalut
sepanjang malam rindu mengeras
bagai baja
dingin menusuk
jauh melampaui batas khayali

Bisa jadi kau bakal sangsi
bahwa jika nanti aku tak berkirim kabar
tentu bukan berarti aku telah mati
mungkin hanya terlalu lama ditelan kesenyapan
dan kau serupa betul dengan bayang
di kegelapan
begitu lekat dalam jangkauan pandang
namun, tak terbaca oleh jemari.

Pontianak, 02.10.2012.

Comments