KURIMA; PUISI MARA ULIYA ARA, YOGYAKARTA



Kekecewaaanmu menjelma badai   menerbangkan pasir  perasaan dari kata kata yang dibekukan angin dalam dingin perjumpaan
ikatan pun bersurai dalam lumatan kurima
dahan dan ranting pepohonan yang dulu riang di ujung ujung langit
kini tersungkur, meratap pada tanah yang juga membisu,
----beku
aku hanyalah pepasir yang ditinggalkan lautan yang menguap
lumat dalam badaimu
-----Kurima

Kekecewaanmu menjelma badai kurima
yang merantai kaki para pejalan
menyeret roda roda sepeda
membengkokkan payung dan  penghalang
mata mata kini hamil debu
bibir bibir pecah menggantikan sawah ladang yang tak berair

sebelum usai usia kurima
hentikan badainya di hatimu
hingga es yang beterbangan di bulan desember
menjadi hangat oleh sentuh bibirmu

bantul, 15 agustus 2018

Salam untuk ibu Rara. Semoga sabar dan sehat

Comments