CATATAN KEMARAU: PUISI YUFITA, PONTIANAK



Gerimis telah luruh, tapi belum
juga mampu lumpuhkan kekalutan jiwaku. Telah bermetafora ia
menjadi sepadang gersang

Pada cicit kelelawar
yang mengepak di awal malam
terdengar mantra keji dilantunkan
Terkapar sunyi
Menyendiri

Aku, kau dan segaris lebam
masa silam!

Pontianak, 15 Februari 2014


(ilustrasi liputan6news/ yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)

Comments