telah kubongkar setiap tembakau sepanjang jalan
tak kutemukan tulang-tulangku
padahal berpuluh tahun lalu telah kukuburkan
diriku di sana
siapa telah merobohkan rumah cinta tengah hari
daun-daun tembakau luruh tak kau ijinkan
menangkapinya
tapi aku ingat tembakau itu penuh cahaya
hingga ke penjuru mata angin aku mencarimu
tak kutemukan kau
daun kering tembakau itu belum rontok dari pohonnya, kekasih
ia berteriak memanggilmu hingga bisu
tangisnya tak lagi air mata. ia darah
mata tuanya menyimpan api. nyala tapi tak pernah
membakar siapa-siapa
tembakau-tembakau itu kusapa sepanjang jalan
diamnya tak simpan tawamu
hingga kuambil sekerat tembakau
kumakamkan dalam nuraniku.
(ilustrasi solopos/ yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)
Comments
Post a Comment