SUNGAI IBU KOTA: PUISI ASPAR PATURUSI, MAKASSAR



ada sungai membelah ibukota
dahulu jernih kian coklat
sungai ini sangat tangguh
menampung semua buangan

sungai ibukota sungai perkasa
tak henti dihantam banjir
tetap tak menolak rumah-rumah
berhimpitan di pinggir tebingnya

apakah sungai ini kepala batu
gubernur berganti-ganti
perangainya tak berubah

Jakarta, 2 September 2012

*(dari buku PERAHU BADIK, Reading the Sea. Penerbit KKK, 2015, hal 224)*



(ilustrasi mangabay)

Comments