BOCAH-BOCAH MERAPI DAN MENTAWAI: PUISI AGUS DWI UTOMO




sekeping rindu
tenggelam,
hanyut dalam lumpur lumpur
kering maknawi,
tak tersimpul hampa
membaca tanda.

duka duka
bocah seorang diri,
mengembara tak beralas kaki,
selembar baju
kumal berbulan,
tak lagi mampu senyum bertahan
dalam manis lesung pipitnya.

duka duka
bocah berlari,
tak lagi jerit
berkatapun tidak,
bisu dalam langkah langkah lesu.

duka duka
bocah bocah merapi
bocah bocah mentawai
duka duka
bocah anak negeri
kebun ladang ayah bunda dan sejawat tergulung bara lava berapi

bocah bocah merapi dan mentawai segala dukamu tangan ini tak mampu menggapai.


samarinda,14 11 2010



(ilustrasi sahabatmentawai/ yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk setiap informasi berharga dan mencerahkan)

Comments