KALA MENJELANG KALA MELAMPAU: PUISI IMAM QOLYUBI, PALANGKARAYA



Ada gundah saat waktu beranjak meninggalkanku
Sementara aku masih terlena dengan gemerlap duniawi

Kurasa beberapa keping waktuku berlalu begitu sj tanpa pamit
Aku hanya dapat meratapi, tanpa mampu mencegahnya ia pergi

Sekalipun aku menangis terisak waktuku takkan pernah kembali

Sekalipun waktuku kuseret ke masa yang akan datang ia takkan rela mengulangnya kembali
Ia  pasti akan pupus bersama waktuku yg terbuang tanpa makna itu

Sejatinya aku tak perlu menyesali kepergiannya, namun batinku selalu berusaha mengejarnya

Sejatinya tak perlu aku simpan lara ini tapi hatiku tetap saja meratapinya

Sejatinya tak perlu aku merintanginya pergi tapi  tetap saja manahku tak mau melepasnya

Sejatinya tak perlu ku ingat dia lagi tapi mindaku tetap tetap mengenangya

Oooh waktu
Tak mungkin aku memasungnya demi hasratku

Aku tetap harus menjemput sangkalabarumu
dan melepaskanmu kala lampaumu

Daun Lontar Yogyakarta
Di penghujung malam  31-Desember 2017
22:46
Karanglo, Kaliurang Km, 12,5 kaki Gunung Merapi Yogyakarta.

Comments