PERJALANAN CINTA BJ HABIBIE DAN AINUN DALAM SEBUAH FILM



Film Habibie dan Ainun (2012) merupakan sebuah film otobiografi yang diambil dari buku yang ditulis oleh Bapak BJ. Habibie untuk mengenang almarhumah istrinya Ibu Ainun. Film ini di sutradarai oleh salah satu sutradara hebat Indonesia yaitu Hanung Bramantyo yang sudah menghasilkan banyak karya-karya terbaik asli film Indonesia. Film ini dibintangi oleh Reza Rahardian sebagai Habibie, Bunga Citra Lestari sebagai Ainun, dan Tio Pakusadewo yang memerankan tokoh Presiden Soeharto. Film yang berdurasi 2 jam ini berhasil membuat penontonnya kagum dengan penggabungan tema romansa cinta dan semangat nasionalisme.

Perjalanan cinta Habibie dan Ainun adalah sebuah kisah cinta terbaik yang pernah ada di dunia. Film ini mengajarkan kepada penonton akan pentingnya kesetiaan terhadap pasangan yang digambarkan oleh sosok Habibie dan Ainun. Sikap nasionalisme, kerja keras, dan semangat membangun bangsa dan negara semua di rangkum menjadi suatu kesatuan yang sangat baik dan teratur. Namun sangat disayangkan film ini dirusak oleh iklan produk yang diletakan secara tidak teratur sehingga kesannya terlihat tidak bagus dipandang. Meski kehadiran iklan produk tersebut hanya ada beberapa detik saja dalam cerita, namun tetap saja membuat film sebaik ini menjadi tidak estetis.

Habibie dan Ainun merupakan kawan SMP. Mereka bertemu kembali di Kota Bandung pada tahun 1962. Pada waktu itu, karena kecantikan dan kelembutan hati Ainun membuat Habibie jatuh cinta kepadanya. Cinta Habibie tersebut dibalas manis oleh Ainun. Akhirnya mereka menikah dan terbang ke Jerman. Visi misi Habibie yang begitu besar yang bertujuan untuk memajukan sumber daya manusia di Indonesia lah yang membuat Ainun tulus untuk selalu mendampingi sang suami. Sewaktu Habibie dan Ainun kembali ke tanah air, Habibie berkeinginan untuk membuat pesawat terbang di Indonesia. Keinginan Habibie pun terwujud. Banyak rintangan yang mereka lalui agar mimpi mereka bisa tercapai. Godaan akan harta dan kekuasaan pun mengiringi langkah mereka. Pada tanggal 11 Maret 1998 presiden Soeharto mengundurkan diri sebagai presiden Rebuplik Indonesia dan digantikan oleh Habibie. Pada masa pemerintahan Habibie banyak masalah yang terjadi. Akhirnya Habibie memutuskan untuk tidak mencalonkan sebagai presiden lagi. Ketika Ainun sakit, Habibie setia menemani dan merawat Ainun. Bagi Habibie, Ainun adalah mata untuk melihat hidupnya. Bagi Ainun, Habibie adalah sosok yang mengisi kasih dalam hatinya. Namun pada akhirnya setiap kisah pasti memiliki akhir dan setiap mimpi yang ingin di capai pasti ada batasnya. Pada tanggal 12 Mei 2010, Ainun meninggal dunia karena penyakit yang dideritanya. Meski berbeda alam, cinta mereka tetap murni, suci, sejati, sempurna, dan abadi.


Film ini sangat baik untuk ditonton karena di dalamnya terdapat banyak sekali pelajaran yang dapat diambil. Kisah cinta yang nyata, ketulusan, pengorbanan, rasa sakit, serta kesetiaan mewarnai alur film ini dari awal hingga akhir. Meskipun film ini sudah tayang tahun 2012, film ini masih sangat layak untuk ditonton karena isi dan makna cerita merupakan pelajaran hidup yang nyata dan akan selamanya menjadi sebuah kisah cinta terbaik sepanjang masa. Kisah cinta yang dilandasi kesetiaan yang membuat cinta itu sejati dan abadi.

SHERLY JELITA PUTRI,  mahasiswa pendidikan matematika fkip ubt

Comments