OMBAK YANG BERDERU: PUISI YONIS GALIH ARIFAH





Siang itu tak lagi aku menatap debu.
Melangkah menyapa ombak yang berderu.
Langkahku tak sendiri kala itu.
Di balik perahu nampak pemuda lusuh.
Tak jauh rasanya usianya denganku.

Fatamorgana tersenyum siang itu.
Peluh bergemuruh membasahi perahu.
Angin menyentuh hanya berlaku.
Tiba waktu karung biru menunggu dibahu.
Nyiur melambai tak mampu membantu.
Sungguh tegar dirimu.
Tak terbisik celoteh keluh lisanmu.

Nampak langkah berbisik dibalik sepatu.
Perahu mengayun menunggu dikayuh.
Ingin aku nyanyikan kisahmu.
Agar bangga negeriku pemudanya tak pandai mengeluh.

Comments