KERING



Newton, penemu hukum Newton, mahaguru fisika, salah seorang yang dianggap penting dalam jagat pengetahuan modern pernah menyampaikan  bahwa alam tidak lain hanya kumpulan-kumpulan partikel. Kumpulan partikel tanpa nyawa.

Pun tak berbeda Descartes, filosof Perancis yang dikenal sebagai penemu filsafat modern menyatakan hal serupa, pohon-pohon,  tumbuhan bahkan binatang sekalipun menurutnya tak bernyawa. Pandangan-pandangan ideologis modern ini kemudian membawa pengaruh terhadap hubungan antara dunia barat dan lingkungan hidup. Suatu relasi yang kering.

Hilangnya kepekaan  terhadap lingkungan itu kemudian makin menjadi. Menurut Profesor Graham Parkes dari Universitas Hawaii yang meneliti tentang hubungan kebudayaan manusia dengan alam lingkungannya. Ia mengemukakan teorinya bahwa pandangan keagamaan suatu kelompok masyarakat sangat berpengaruh dalam menentukan sikap dan perilaku terhadap alam.

Menurutnya salah satu penyebab kerusakan alam dan lingkungan hidup adalah akibat penggunaan besar-besaran produk teknologi modern. Salah satu akarnya yakni ajaran Yahudi-Kristen yang menempatkan alam dan lingkungan pada posisi yang lebih rendah dari martabat manusia. Sebab itu alam hanya menjadi semacam lahan eksperimen, dan objek guna pencapaian kenyamanan manusia semata.

Menariknya, jika pemikiran ini ditarik ke Indonesia. Di mana mayoritas penduduknya mayoritas Islam, agama yang serumpun dengan Yahudi dan Kristen. Rupanya tak jauh beda, meski secara ajaran Islam punya pandangan yang berbeda terhadap hubungan manusia dengan alam. Namun kenyataannya kasus-kasus kerusakan alam, hutan, pencemaran lingkungan tak kalah masif.

Perlu juga direnungkan barangkali kegagalan ajaran agama memengaruhi pemeluknya dalam merawat alam, itu menunjukkan kualitas iman suatu bangsa. Suatu relasi yang sama hampanya. Sama tak bernyawa. ~

CHAI SISWANDI, budayawan kutai kalimantan timur

Comments