SISWA PERBATASAN BELAJAR MENULIS CERITA DENGAN SEMANGAT NASIONALISME
TARAKAN (12/08). Pembelajaran Bahasa Indonesia
di tingkat SMA/MA ditekankan pada
penguasaan keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa bertujuan untuk membentuk kompetensi komunikatif, yakni kemampuan
menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi, baik pemahaman, penggunaan, maupun apresiasi.
Hal itu disampaikan Peneliti Bahasa Indonesia dari Universitas Borneo Tarakan
(UBT), Siti Fathonah, M.Pd, yang sedang melakukan penelitian di perbatasan
Indonesia yakni SMA Aji Kuning, Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara.
"Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan belajar
berkomunikasi dan belajar sastra adalah belajar
menghargai manusia dan juga nilai-nilai kemanusiaan.
Oleh karena itu,sasaran pembelajaran Bahasa dan Satra Indonesia adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa
untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tertulis
serta menimbulkan penghargaan terhadap hasil ciptaan manusia Indonesia,"
ujar Fathonah dalam penelitiannya.
Lebih lanjut dikatakan
bahwa, dalam upaya mengembangkan kemampuan
berkomunikasi, siswa dilatih melalui kegiatan pembelajaran berbahasa yang
dilakukan secara terpadu,
salah satunya melalui pembelajaran menulis. Menulis
merupakan kegiatan penyampaian pesan secara tertulis
pada pihak lain.
Sebagai salah satu
bentuk komunikasi verbal, menulis melibatkan unsur-unsur penulis sebagai
penyampaian pesan,
pesan atau isi tulisan, saluran
atau medium tulisan
dan pembaca sebagai penerima pesan. Salah satunya adalah kemampuan menulis cerita. Fathonah menyatakan, "Dalam praktiknya,
setiap sekolah memiliki karakter yang
beragam, termasuk karakter
guru dan karakter
siswanya sehingga
menuntut model dan strategi
pembelajaran yang berbeda
pula."
Tim Peneliti UBT
melaksanakan penelitian berjudul "KEMAMPUAN MENULIS CERITA
SISWA KELAS X SMA AJI KUNING KECAMATAN SEBATIK KABUPATEN
NUNUKAN PROPINSI
KALIMANTAN UTARA MELALUI PEMBELAJARAN
DENGAN FILM BERTEMA
NASIONALISME” dibiayai oleh
DRPM Kemenristek Dikti RI dalam skim Penelitian Dosen Pemula (PDP). Penelitian itu sendiri menemukan dan memahami
kemampuan menulis cerita siswa kelas X SMA Aji Kuning Kecamatan Sebatik
Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara melalui Pembelajaran dengan Tema
Nasionalisme. SMA Aji Kuning merupakan sekolah di perbatasan
Indonesia-Malaysia, dan sebagian besar siswanya merupakan anak Tenaga Kerja
Indonesia (TKI) di Malaysia. Interaksi siswa perbatasan Indonesia-Malaysia
bercampur kebudayaan sehingga rentan terjadinya penggerusan nasionalisme,
sehingga pembelajaran perlu dilakukan dengan inovasi, salah satunya
pembelajaran menulis dengan memanfaatkan film bertema nasionalisme.
“Dalam pembelajaran
menulis cerita dengan berbantuan video film bertema nasionalisme tersebut,
siswa belajar menulis cerita, sekaligus menanamkan kesadaran nasionalisme dalam
jiwa mereka sebagai anak perbatasan. Jadi, mereka belajar menulis cerita dengan
semangat nasionalisme yang membara,” kata M. Thobroni, anggota Tim Peneliti
UBT.
Raihana, guru SMA Aji
Kuning Sebatik Nunukan mengucapkan terima kasih atas kedatangan Tim Peneliti
UBT dalam pembelajaran di kelasnya. “Kegiatan ini menambah suasana baru,
pengetahuan dan pengalaman baru untuk kami sebagai guru dan juga anak-anak
kami. Semoga ke depan kegiatan seperti ini terus berlanjut,” ujar Raihana, yang
juga alumni PBSI FKIP UBT tersebut.(ambau.id)
Comments
Post a Comment